Berangkat dari Bandung sudah sore hari, rencana yang ingin saya tuju adalah sebuah kawasan wisata hutan tropis di gunung Masigit dan Karembi. Kenapa tempat ini saya pilih, salah satunya rasa penasaran saya. Dulu kami hanya sampai di Curug Cinulang Cicalengka, karena suatu hal kami ndak sampai ketempat yang penuh cerita itu.
Perjalanan dari Bandung sampai Cicalengka cukup lancer, ditemani cahaya sore yang bersahabat kami bawa mobil kea rah Cicalengka. Sesampai di Cicalengka, kami putar ke lajur kiri dengan sebuah yang menunjukkan arah ke Curung Cinulang.
Jalan sudah cukup bagus dan berkelok, saat sampai di sebuah bukit, rame banget anak muda bersepeda motor rehat disitu, saya amati mereka lagi asyik menikmati kota Bandung dari atas bukit.
Memang indah melihat cekungan Bandung dari perbukitan jalan menuju Cinulang. Bandung Cicalengka ditempuh sekitar 15 km, berikutnya Cicalengka kea rah Curug Cinulang sekitar 7 km.
Curug Cinulang adalah salah satu curug yang banyak dikunjungi orang Bandung, letaknya ditepi jalan arah Gunung Masigit. Setiap hari Sabtu atau Minggu, curug ini rame banget. Untuk menuju curug, harus berjalan menuju lembah yang cukup dalam, biasanya sangat rame pengunjung sehingga mesti berderet deret.
Air terjun Cinulang cukup indah dan tinggi, mungkin karena keistimewaan itu sehingga menarik orang untuk datang ke curug ini. Biasanya mereka yang datang ke curug, sekalian mandi di bawah air terjun nan dingin ini.
Sore ini, saya tidak mampir ke curug, karena harus berebut waktu agar saat masuk KW (kawasan wisata) tidak keburu gelap.
Perjalanan terus kami lanjutkan, dengan menyusuri jalan berkelok. Kadang banyak rumah, kadang sepi. Jalan terus menanjak, sepertinya kalau pakai sedan tidak kami rekomendasikan, karena jalan tidak sepenuhnya mulus.
Sambil memandangi indahnya alam kami terus menembus desa demi desa sampai akhirnya masuk ke ujung desa.
Kemudian, sambil ragu saya Tanya kepada seorang anak, ke arahmana KW Karembi-Masigit, dia tunjukkan masuk terus Pak, dari sini sekitar 700 m.
Dengan penuh keyakinan perjalanan kami berenam kami lanjutkan hingga menembus pohon-pohon nan tinggi dan gelap dengan jalan makadam. Dengan rasa penasaran, akhirnya kami temukan gerbang Kawasan WIsata Karembi-Masigit. Alhamdulillah kami sampai juga.
Saya lihat dikawasan wisata tersebut ramai riuh rendah, rupanya lagi ada acara perkemahan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung. Karena mendekati maghrib, saya rehat dulu dan sholat sambil pesan indomie telor.
Setelah selesai sholat, saya ngobrol dengan beberapa aktifis Wanadri, yang rupanya sedang ada pelatihan orientasi gunung.
Dari ngobrol tersebut, saya banyak mendapat informasi tentang kawasan wisata ini, diantaranya :
1. 1. Penangkaran Rusa
2. 2. Desa Wisata Cigumentong
3. 3. Jogging Track
4. 4. Rumah Pohon
5. 5. Bike Track
6. 6. Perkemahan
Oiya, kawasan ini dikelola melakui kerjasama dengan Wanadri. Lumayan bagus dan sangat rekomended buat keluarga yang menyukai petualangan.
Pemandangannya sangat aduhai, membuat kita fresh saat kembali ke kota. Oiya, sepanjang perjalanan saya banyak bertemu dengan Crosser dengan motor trail nya. Banyak banget, sepertinya kawasan Karembi-Masigit ini surganya para Tracker.
Info lain, untuk mencapai daerah ini, tidak hanya bisa ditempuh dari Cicalengka, tetapi juga bisa dari arah Parakan Muncang, pecahan Bandung – Cicalengka kea rah Parakan Muncang menuju Tanjungsari. Demikian, perjalanan saya, semoga ini menginspirasi anda berwisata ke gunung Karembi-Masigit.
Estimasi kilometer :
Bandung – Cicalengka (20 km)
Cicalengka – Karembi Masigit (13 km)
Bandung – Cicalengka (20 km)
Cicalengka – Karembi Masigit (13 km)